Laboy Jaya, 27 Juli 2025 Akhir pekan di Desa Laboy Jaya dipenuhi semangat literasi dan warna-warni kreativitas dalam gelaran Pentas Seni & Literasi, sebagai puncak acara dari program kerja Kukerta Tematik Literasi Universitas Riau (UNRI) 2025. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu pada 26–27 Juli, sukses menarik antusiasme anak-anak desa, guru-guru sekolah, serta masyarakat Desa Laboy Jaya.
Sejak pagi Sabtu (26/7), seluruh anggota kelompok Kukerta UNRI telah bersiap mempersiapkan Perpustakaan Jendela Ilmu yang menjadi pusat kegiatan seni dan literasi. Persiapan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari menata area pertunjukan, memasang dekorasi bernuansa edukatif, menyiapkan perlengkapan teknis, hingga melakukan gladi bersih bersama baik panitia dan peserta lomba .
Acara dimulai dengan penampilan tari persembahan yang menggambarkan hasil bimbingan dan pendampingan selama program kerja yang berlangsung pada libur semester yang diadakan di Perpustakaan Jendela Ilmu Desa Laboy Jaya. Acara resmi dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Kelompok Kukerta, Perangkat Desa Laboy Jaya, Kepala Perpustakaan Jendela Ilmu serta Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar. Dalam sambutannya, mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus dan masyarakat desa dalam mendorong minat membaca dan pengembangan potensi anak-anak sejak usia dini. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan seperti lomba mading literasi, menyanyi solo, mewarnai gambar, membaca puisi, hingga lomba mendongeng yang berbasis pada koleksi buku bacaan yang ada diperpustakaan.
Keesokan harinya, Minggu (27/7), kegiatan dilanjutkan dengan finalisasi lomba dan pertunjukan seni tambahan. Sorak sorai anak-anak dan tepuk tangan para penonton mewarnai suasana hari kedua. Acara penutupan ditandai dengan penampilan tari kreasi oleh siswa SD, sambutan dari Kepala Perpustakaan Jendela Ilmu dan Kepala Desa Laboy Jaya, dan diikuti dengan pengumuman pemenang lomba.
.png)
“Ini bukan sekadar pentas seni biasa, tetapi momentum membangun kepercayaan diri untuk anak-anak, menumbuhkan minat terhadap literasi, dan memperkuat fungsi perpustakaan sebagai ruang belajar bersama,” ujar salah satu guru pendamping yang hadir.
“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan lebih sering. Terlihat jelas bahwa anak-anak sangat antusias berpartisipasi. Melalui acara ini, mereka memiliki ruang untuk menunjukkan kreativitas, terutama dalam mengulas isi buku bacaan, seperti yang ditampilkan dalam lomba mading," ujarnya lebih lanjut.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara mahasiswa, lembaga desa, perpustakaan, dan masyarakat dapat melahirkan program edukatif yang memberikan dampak langsung bagi para peserta perlombaan dalam Pentas Literasi. Kegiatan ini juga menjadi bentuk apresiasi di tingkat desa. Acara Pentas Literasi Kukerta Tematik Literasi UNRI 2025 di Desa Laboy Jaya pun resmi ditutup dengan penuh kesan, serta membawa harapan akan keberlanjutan program serupa di masa mendatang.